Sambutan Presiden Joko Widodo pada Groundbreaking Gedung Bank Negara Indonesia (BNI) 46
di Ibu Kota Nusantara, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat sore,
Salam sejahtera bagi kita semuanya.
Yang saya hormati Bapak Ketua Wantimpres, para Menteri Kabinet Indonesia Maju yang hadir bersama saya: Menteri Investasi Pak Bahlil, Menteri ATR/Kepala BPN Pak AHY, Menteri PUPR Pak Basuki, Menteri Perdagangan Pak Zulkifli, dan Pak Menteri BUMN Erick Thohir;
Yang saya hormati Panglima TNI, Gubernur Kalimantan Timur, Bupati PPU;
Yang saya hormati Kepala Otorita IKN;
Yang saya hormati Ketua OJK;
Yang saya hormati Direktur Utama BNI beserta seluruh jajaran direksi dan komisaris, Bapak-Ibu sekalian para tokoh agama, tokoh masyarakat;
Hadirin dan undangan yang berbahagia.
Wilayah ini, kawasan ini nanti akan menjadi klaster industri keuangan, klaster perbankan. Saya senang Bank BNI membangun digital banking di sini untuk mendorong masyarakat kita, agar betul-betul lari semuanya ke hal-hal yang berkaitan dengan digital. Dan, memang transformasi ekonomi di Ibu Kota Nusantara ini harus mendorong kita semua untuk bertransformasi dari pola ekonomi lama ke pola ekonomi baru, karena memang lanskap ekonomi global ini semuanya sekarang ini berubah, lanskap politik global juga berubah semuanya, geopolitik juga berubah semuanya, sehingga apapun Ibu Kota Nusantara ini betul-betul harus menjadi bagian dari transformasi ekonomi Indonesia.
Tadi saya sampaikan, mungkin Bapak-Ibu yang hadir di Ibu Kota Nusantara yang baru pertama kali terasa sangat jauh, jauh sekali. Dari Jakarta terasa sangat jauh, dari Balikpapan juga hampir dua jam, karena memang bandaranya belum selesai, jalan tolnya juga belum rampung. Kalau nanti dua ini sudah selesai, Bapak-Ibu kalau ke IKN turun dari pesawat ke sini hanya kira-kira 15 menit, dekat sekali, 15 menit. Kalau turun di Balikpapan atau dari Balikpapan ke sini sekarang hampir dua jam, nanti hanya, saya sebetulnya dulu minta ke Pak Menteri PU itu 30 menit, eh ternyata ada belokan dikit sehingga menjadi 45 menit, tapi tetap dekat 45 menit, enggak apa-apa.
Jadi, betul-betul nanti kita harapkan dengan adanya fasilitas jalan tol, fasilitas bandara/airport, traffic ke IKN ini menjadi semakin ramai ya. Kita harapkan Kota Nusantara ini akan menjadi sebuah kota yang hidup, tidak hanya urusan pemerintahan, tapi di bayangan saya, kalau fasilitas-fasilitas nanti sudah komplet, konser-konser besar nanti akan bisa diadakan di Ibu Kota Nusantara.
Juga, menjadi pusat ecotourism yang nantinya juga akan mulai ditata, karena kita tahu sekarang ini hutan yang ada di sini itu hutan tanaman industri, monokultur, hanya satu macam jenis tanaman yang ada di Ibu Kota Nusantara, yaitu eucalyptus yang dipakai untuk bubur kertas, pulp. Ibu kota pindah, ini akan kita balik menjadi tropical rain forest lagi, sehingga tidak hanya Nusantara tapi Kalimantan. Sehingga, kita siapkan yang namanya nursery/persemaian yang sekarang ini sudah berproduksi dan siap kurang lebih 15 juta setiap tahunnya di nursery Mentawir, kurang lebih 30 menit dari sini.
Supaya Bapak-Ibu bisa membayangkan, kok sekarang panas? Ya panas memang, wong pohonnya masih kurang dan monokultur tapi nanti kalo spesiesnya sudah bermacam-macam seperti tropical rain forest lagi, ini akan menjadi sebuah betul-betul kota yang hijau, forest city dan karena akan banyak nanti bank-bank yang hadir di sini dengan digital banking-nya. Ini akan betul-betul sesuai dengan konsep smart city yang akan kita bangun betul-betul bisa kejadian, tapi butuh waktu.
Saya tanya tadi Kepala Otorita, Pak Bambang, “Perkiraan berapa tahun sih ini kota ini akan jadi?” “Sepuluh tahun, Pak.” Normal. Tapi, kalau investasi seperti sekarang ini berbondong-bondong ingin masuk semuanya, saya kira, menurut saya kok bisa lebih cepat. Insyaallah, bisa lebih cepat.
Itu yang ingin saya sampaikan. Dan, dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim pada siang hari ini peletakan batu pertama, groundbreaking Gedung Bank Negara Indonesia di Ibu Kota Nusantara secara resmi saya nyatakan dimulai.
Terima kasih,
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.