Pengalaman Perdana Menyaksikan Upacara Kemerdekaan

 
bagikan berita ke :

Minggu, 19 Agustus 2018
Di baca 9689 kali

Jumat pagi, 17 Agustus 2018 suara dentuman meriam terdengar. Tanda akan dimulainya Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun ke-73 Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2018. Meriam yang dinyalakan dari Lapangan Monumen Nasional (Monas) tersebut berdentum sebanyak 17 kali, sesuai dengan tanggal kemerdekaan Republik Indonesia.

Momentum untuk menyaksikan upacara bendera secara langsung di Istana Kepresidenan Jakarta menjadi kebanggaan di kalangan masyarakat Indonesia. Setiap tahunnya, banyak warga masyarakat berbondong-bondong datang ke Istana Merdeka untuk hadir dalam Upacara Pengibaran Bendera Merah Putih di istana. Tidak terkecuali Khanif, warga asal Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.

Khanif yang memiliki nama panjang, M. Khanif Hermawan, adalah satu dari sekian masyarakat yang mendapatkan undangan dari Presiden Joko Widodo untuk menjadi tamu undangan dalam Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi di Istana Merdeka, Jakarta.

Selama ini, Khanif yang merupakan mahasiswa Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah, hanya dapat melihat penyelenggaraan upacara di istana lewat televisi. Dari tingkat SD, SMA, hingga kuliah, Khanif hanya mengikuti upacara pengibaran bendera untuk memperingati HUT RI di sekolah atau universitasnya.

Kesempatan untuk mengikuti Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi dalam rangka Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta, adalah pengalaman yang sangat mengesankan bagi Khanif. Duduk bersama dengan berbagai kalangan masyarakat. Mulai dari Presiden RI, Wakil Presiden RI, sejumlah Presiden RI dan Wakil Presiden RI dari periode sebelumnya, para menteri dan pejabat setingkat menteri, pimpinan lembaga tinggi negara, para duta besar negara-negara asing, hingga masyarakat umum, menjadikan upacara di istana menjadi kebanggaan tersendiri bagi setiap tamu undangan.

Seperti tahun 2017, tamu undangan diimbau untuk mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah. Namun, karena Khanif tidak memiliki pakaian daerah, ia memilih untuk mengenakan setelan jas. Khanif duduk di sektor K, bersebelahan dengan tamu undangan yang berasal dari Papua. Ia datang dua jam lebih awal untuk mendapatkan tempat duduk paling depan, meskipun upacara baru dimulai pukul 10.00 WIB. Sebab, sebelum upacara dimulai, para tamu undangan disuguhkan dengan penampilan berbagai macam tari-tarian dari seluruh Nusantara.

Tahun 2018 akan selalu dikenang dan tak terlupakan bagi Khanif karena tahun tersebut merupakan kesempatan pertama baginya mengikuti upacara bendera di Istana Merdeka. “Tentu sangat bahagia, apalagi ini kesempatan pertama bagi saya bisa mengikuti upacara 17 Agustus di tempat saya anggap sakral, dan mungkin bisa menjadi pengalaman yang sulit terlupakan”, jelasnya.

Peringatan HUT ke-73 RI kian istimewa, karena pada tahun 2018 Indonesia dipercaya sebagai tuan rumah perhelatan pesta olahraga terbesar di Asia, Asian Games ke-18. Untuk kedua kalinya, perhelatan Asian Games dilaksanakan di Indonesia. Indonesia sendiri sudah pernah menjadi tuan rumah perhelatan olahraga multi event ini pada tahun 1962.

Selain menghadiri upacara di istana, Khanif ternyata datang ke Jakarta juga untuk menyemarakkan perhelatan Asian Games 2018. Khanif datang untuk memberikan dukungan kepada temannya yang juga atlet salah satu cabang olahraga Asian Games 2018, gulat. Khanif berencana untuk menonton langsung pertandingan tersebut di Jakarta. (GLG, VYF - Humas Kemensetneg)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
55           71           16           14           20