Rabu (7/03) kemarin, sekitar 60 orang anggota Dharma Wanita Persatuan Sekretariat Presiden (DWP Setpres) hadir dalam pertemuan rutin tiga bulanan di gedung pertemuan di daerah Kelapa Gading, Jakarta Utara. Mereka adalah karyawati dan istri-istri para pegawai Istana Kepresidenan Jakarta dan Daerah. Pertemuan ini adalah kali kedua selama tahun 2018. Setelah sebelumnya pertemuan perdana diadakan pada bulan Januari di Istana Kepresidenan Cipanas. Pertemuan pertama ini juga diisi dengan kegiatan ceramah agama yang mengangkat tema “Membangun Peradaban dari Rumah”.
Pada pertemuan bulan Maret, Panitia turut mengundang dr. Samuel Oetoro MS,Sp.GK dari Rumah Sakit MRCC Siloam, Jakarta untuk memberikan ceramah kesehatan bertema “Pola Makan Sehat untuk Usia di Atas 40 Tahun”. Bermula dari harapan Ibu Mirdi Heru Budi Hartono, Ketua DWP Setpres, yang ingin terus sehat meski usia di atas 40-50 tahun, bahkan kalau bisa hingga saat momong cucu. Berbekal keinginan inilah, Ibu Mirdi akhirnya mengangkat tema tersebut agar semakin banyak ibu-ibu DWP yang kian menyadari betapa pentingnya menjaga kesehatan di usia 40 tahun ke atas.
"Kita hidup tidak cukup hanya sehat, tapi juga harus bugar. Sehat dan bugar," kata dr. Samuel Oetoro dalam pembukaannya. Sehat itu tidak sakit. Bugar itu energik. Kita dapat mengerjakan banyak hal, di kantor setelah makan siang tidak mengantuk, mengerjakan tugas-tugas, begitu pulang ke rumah masih bisa quality time dengan keluarga. Begitu setiap hari.
Kalau zaman dulu rata-rata usia hidup manusia antara 70-80 tahun. Belakangan kita mulai sering mendengar ada orang yang tiba-tiba meninggal, entah itu setelah berolahraga atau pada saat tidur. Usia belum 50 tahun sudah terkena serangan jantung, diabetes, kolesterol, dsb. Kita harus mewaspadai jenis-jenis penyakit degeneratif yang mulai muncul di usia 40 tahun ke atas. Cara terbaik untuk menangkalnya yaitu dengan menjalankan pola hidup sehat dan bugar.
Ternyata menjadi sehat dan bugar bukan hanya soal makan sehat. Menurut dr. Samuel Oetoro ada lima poin penting yang harus dijalankan secara keseluruhan, yaitu:
- Makan sehat (harus memenuhi 4J):
- Jumlah : seimbang antara energi yang masuk dan keluar
- Jenis : variasi makanan (tinggi serat, protein, low fat, vitamin, mineral, sehari 6 porsi buah dan 3 porsi sayur berwarna-warni, dll)
- Jadwal : makan teratur 3x sehari dan tidak perlu ngemil
- Jurus masak: direbus, dikukus, dll.
- Berpikir sehat
- Istirahat sehat: Minimal 6 jam sehari, jam tidur ideal pukul 22.00 s.d. 02.00 untuk mengaktifkan growth hormone.
- Aktivitas sehat: Perbanyak aktivitas bergerak, seperti lebih baik naik tangga daripada eskalator, berolahraga 3-5x/minggu selama 30-60 menit, dan dilakukan bertahap. Aktivitas paling bagus adalah jalan kaki, aerobic (low impact), treadmill, berenang, bersepeda, dan tidak boleh terlalu beban/dipaksa.
- Lingkungan sehat: Terhindar dari radikal bebas seperti asap rokok, dsb.
Selain kelima poin di atas, dr. Samuel Oetoro juga menjelaskan beberapa hal mengenai penyebab penyakit degeneratif seperti radikal bebas, metabolisme tubuh, penurunan kinerja organ-organ tubuh, dan sebagainya. Pada umumnya, hal ini dipengaruhi oleh kondisi tekanan darah, gula darah, lemak, berat badan berlebih, penyumbatan pada jantung, dll.
"Kita harus awet muda, jangan kelihatan tua. Itu tergantung dari pola hidup yang benar,” kata dr. Samuel Oetoro menutup ceramah dan mengajak peserta untuk menjaga organ tubuhnya tetap sehat hingga tua. Jadi, apa target Anda di usia 70 tahun? Sehat dan bugar. Jangan tunggu sampai penyakit datang. Masih ada waktu untuk mengubah pola hidup.
Beberapa peserta mengakui bahwa acara pertemuan kali ini menarik dan berkesan. Mereka merasakan manfaat yang bisa dibawa pulang berupa pengetahuan berharga yang semoga dapat diterapkan dalam keseharian. Sepanjang acara dr. Samuel Oetoro juga membagikan buku karyanya sendiri kepada dua orang penanya terbaik, yaitu Ibu Anden Wahida dan Ibu Dian Rudianto dari Istana Kepresidenan Cipanas.
Menurut salah seorang pengurus DWP Setpres, kegiatan menarik dan bermanfaat semacam ini cukup sering dilakukan. Tidak hanya anggota yang merasakan kebaikan, tetapi juga masyarakat luar. Di tahun-tahun sebelumnya DWP Setpres rutin melakukan program pemberian beasiswa kepada anak-anak karyawan Setpres dan kunjungan ke Panti Asuhan. Selain itu, DWP Setpres juga pernah mengadakan learning session seperti hasta karya membuat kerajinan tangan, demo kecantikan, table manner, dan sebagainya. Tujuannya untuk meningkatkan pengembangan diri para anggota DWP dan memberikan manfaat positif baik internal maupun eksternal DWP Setpres. (Gratia Mastauly Situmorang- Biro Administrasi Sekretariat Presiden)